bebas finansial bersama betonmarkets

Senin, 20 Juni 2011

up in the air

aku tidak mengerti dan tidak memahami apa itu aura.. tapi ketika aku sadar.. bahwa aura bisa mempengaruhi seseorang.. membawaku pada tingkat kesadaran yang mendalam tentang aura.

beberapa waktu yang lalu, seorang anak muridku di kelas playgroup berusia 3th, menangis tanpa sebab dan selalu meminta pulang. awalnya aku dan rekan guru mengira ia menangis dan ketakutan karena melihat mahluk halus.. kamipun sepakat untuk meminta pemuka agama untuk berdoa dan membersihkan sekolah dari mahluk2 halus..tapi keesokan harinya,,  dia masih tetap menangis dan meminta pulang, tanpa alasan yang jelas.. ibunya pun panik dan membawanya pulang..

kejadian yang lain,, beberapa bulan yang lalu.. aku berkunjung ke rumah temanku yang mempunyai bayi berusia 6 bulan,, kelihatan tenang dalam pangkuan ibunya.. ketika aku menatapnya dan menggengam tangannya.. ia mulai menangis dan terlihat sangat tidak nyaman, si ibu membawanya keluar rumah.. dia tidak mungkin lapar,, mungkin hanya kegerahan katanya..

lagi lagi kejadian ini berlangsung.. beberapa hari yang lalu,, akupun berkunjung ke rumah teman kuliahku yang juga sudah memiliiki anak, berusia kira kira 3th.. pertama kali melihatku pun dia langsung menangis,, kejadian ini berlangsung untuk kesekian kalinya, membuatku panik.. aku berusaha menenangkannya.. tapi temanku bilang,, anaknya memang selalu menangis jika melihat orang yang belum dikenalnya.. tapi aku merasa ada yang aneh.. ntahlah.. apa mereka melihat mahluk halus.. atau.. ntahlah...

aku memutuskan untuk menceritakan masalahku pada seseorang, dalam konteks spiritual yang lebih dalam.. sesekali aku menatap kosong, gusar..dan menghela nafas dalam2.... si ibu,, diam sejenak.. dia tersenyum dan berkata.. tidak ada mahluk halus yang mengikutiku seperti apa yang kusangkakan penyebab anak2 yg menangis di dekatku.. tapi aura kesedihan yang terpancar dari dalam area tubuhku.. benar membuat seseorang dengan tingkat sensitivitas yang sangat kuat bisa merasakan getarannya.. terlebih anak2... aura adalah sinar yang terpancar dari dalam diri seseorang.. dan ia mengatakan auraku sangat berantakan... sangat tidak stabil... tapi aku bersikeras mengatakn bahwa aku tidak menunjukkan kesedihan pada saat anak2 itu dekat denganku... bahkan aku mencoba tetap tertawa dan senang di dekat mereka.. ibu pasti salah...  ia pun diam sejenak dan membiarkan aku meminum segelas air putih yang disediakan di meja... lalu aku bertanya, "bagaimana cara agar aura itu bisa stabil..?"
ia menjawab.."tidak ada orang yang bisa meperbaiki aura.. tidak ada obat yang bisa membuat aura itu stabil"...
"lalu aku harus bagaimana,, bu??"

"duduk diam,, tarik nafas dalam2.. dan dengarkan apa yang akan aku katakan.."
"bayangkan kamu hendak bepergian jauh.. ambillah ransel kosong.. pertama tama isi ransel tersebut dengan benda benda kecil yang ada dalam laci dan rak... setelah itu benda benda yang sedikit lebih besar.. buku, tas, gelas piring, sepatu... lalu setelah itu.. benda yang besar: kursi, meja, lemari... dan selanjutnya isi ransel itu dengan benda benda yang sangat besar dan berat.. motor, rumah, bis. kereta api, pesawat... nah,, setelah kamu memasukkan semuanya ke dalam ranselmu..apakah kamu yakin bisa membawanya ikut serta bersamamu??
aku menjawab"tidak"
baiklah.. sekarang.. coba keluarkan satu benda dari dal ranselmu.. apa yang harus kamu tinggalkan??
"hmmm..mungkin benda benda yang berat dan besar.."
"salah.. yang harus kamu keluarkan adalah foto.."


dan sekarang,, bayangan kembali kamu membawa ransel kosong... pertama tama isi ransel tersebut dengan orang orang dalam area sekitarmu yang berlalu sepintas lewat.. di jalan, di pasar, di terminal, di bandara di halte.. setelah itu.. masukkan orang orang yang ada di sekitar rumahmu.. tetangga.. penjual kelliling,,pejual bakso,, loper koran.. setelah itu orang2 yang ada disekitar hidup harianmu, rekan kerja,, pimpinan.. manager.. siapapun  dalam area kehidupan sehari harimu.. setalah itu masukkan teman2 dari yang paling jarang bertemu sampai pada  sahabat2 yang terdekat... dan yang terakhir yang memiliki hubungan yang sangat intim denganmu,, ayah ibu,, adik kakak, paman bibi,, kakek nenek, tante paman,, kekasih.. isteri atau suami.....

setelah kamu memasukan semuanya.. apa yang akan kamu lakukan?? apakah kamu akan membakarnya..???"
dia tersenyum.. melipat tangan di dadanya... dan menatapku.. akupun membalas senyumnya,, menunggu kata kata selanjutnya...
"lalu,, jika kamu harus mengeluarkan seseorang dari dalam ransel itu,, siapa yang akan kamu keluarkan??
aku mencoba ,, memikirkan .. siapa kira2 yang harus aku keluarkan..?
kamu tidak bisa menjawabnya,,, dan rata2 orang tidak akan bisa memilih jawaban yang tepat,, apa dan siapa yang harus dikeluarkan... tapi kamu juga tidak mungkin membawanya besertamu semuanya.. pasti akan benar2 benar mengiris bahumu..

hubungan keterkaitan, keterikatan manusia yang satu dgn yang lainnya.. membutuhkan banyak kompromi.. solusi.. mimpi, harapan,, janji..dan tanpa sadar membawa kita pada satu area yang mengecewakan..ketika harapan  bertolak dgn kenyataan.. ketika gagal mebangun relasi dgn orang tua,, kekasih,, teman, sahabat, rekan kerja.. bahkan orang2 yang ditemui di jalan, di pasar yang berdebat panjang tentang siapa yang salah.. membawa area kepanikan, kecemasan. kejenuhan, bahkan tidak ketidakberdayaan.. sisi manusiawi menunjukkan keakuan yang mengatakan aku bisa.. hanya tak ingin.. atau sebenarnya aku ingin tapi tak bisa... area kebimbangan yang memuncak dan tidak menemukan solusi dari sebuah hubungan, ikatan.. keterkaitan dan keterikatan...

"lalu apa yang harus aku keluarkan?"

"yang harus kamu keluarkan adalh kenangan.."
foto dan kenangan adalah yang harus kamu keluarkan.. aku tidak memintamu untuk membakarnya atau menghanyutkannya ke sungai.. tapi gantungkan di udara.. yang sewaktu waktu bisa kamu lihat dan kamu sentuh..

adopted from a great movie "up in the air"
and dedicated to a man who traveled a lot and need to hang up all the photos and memories in the air..."

Tidak ada komentar: