udara pagi terasa sejuk, teringat beberapa percakapan dgn teman, terkadang ketika fikiran sedang tenang, ada hal2 yang muncul bergelayutan di benak dan ingin digali lebih dalam. itulah cara ku kadang berfikir, kadang terlalu difikirkan, sehingga terkadang bisa menjalar kemana mana, tapi ada baiknya diungkapkan, berdiskusi lebih baik, walau kadang hanya dgn selembar kertas dan pena, terasa lebih baik,,
seorang teman, bertanya, "apakah sumpah orang lain bisa menghambat kesuksesan kita?"
pertanyaan ini sungguh menarik, bagiku..ada hal yang sedang dipersalahkan, ketika apa yang ingin di capai, tidak kunjung juga berhasil, dan mulai mencari solusi permasalahannya dgn menyalahkan kondisi, atau terkadang orang lain. tanpa disadari, fikiran kita adalah medan magnet yang kuat, unsur positif maupun negatifnya, ketika unsur negatif itu mendominasi isi kepala, maka yang terjadi adalah mencari2 kesalahan orang lain, mulai menutupi kegagalan dgn mengatakan saya disumpahi oleh nya atau mereka,, sehingga saya jadi begini..
sumpah orang lain, sekalipun itu yang bersumpah, orang tua, kakak adik, orang terdekat kita, pak lek, bu de, oppung,, bapak uda, tatupun siapapun mereka.. ketika mereka bersumpah serapah,, apaakh kamu gentar??
bukan siapa yang menyumpahi.. tapi aku lebih percaya bahwa, Tuhan tidak mungkin mengabulkan doa2 orang lain yang membuat kita celaka, bukankah Ia adalah Maha Kasih,, tapi jika kamu, aku dan kita melakukan sesutau yang sangat menyakitkan orang lain,, dan orang yang tersakiti itu menyumpahi kita,, kembali ke inti permasalahannya.. apa yang kita tabur, itu yang akan kita tuai.. jika kamu menabur kebaikan, maka kamu menuai kebaikan, dan begitu sebaliknya..
jangan takut dgn kata2, sumpah serapah, atau hinaan yang terkadang timbul dr fikiran jahat, untuk menyakiti hati..
setiap kata2 adalah doa, kata2 yang manis, bukankah lebih baik diucapkan dr pada kata2 yang menyakiti,, bergunjing, menimbulkan kerutan di wajah.. lebih baik berdiskusi mmbicarakan hal yang baik,, setiap kata memiliki kekuatan, bahkan tanaman saja bisa begitu peka dgn kata2,, "ayo tumbuh dan berkembanglah,, maka dia akan mencoba tumbuh dan berkembang.. apalagi kita manusia,, membangun citra diri positif, dimulai dr kata2 positif,, memang tidak gampang..
banyak kepahitan hati, mebuat kita berfikir untuk apa berubah.. tohh, tak kan ada yang berubah..
ada satu cara yang aku tau,, membangun hati yang positif.. bukan bermaksud untuk menggururi,, tapi aku suka untuk melakukannya.
aku selalu berusaha memberi seribu rupiah, untuk satu pengemis jalanan, yang aku temui di jalan.. beberapa waktu lalu, pemerintah melarang memberikan uang kepada pengemis jalanan, hal itu membuat ku berfikir,, pengemis itu sendiri pasti tidak mau untuk ada dijalan, meminta minta,, tapi keadaan memaksanya begitu.. bagaimana jika suatu hari, itu terjadi padaku.. bukankah itu sangat menyedihkan,, dan orang2 pun berkata, suruh siapa jadi pengemis.. menyakitkan, seribu rupiah itu kadang tak berarti bagi kita,, tapi coba lihat, senyum mereka mengembang.. ketika kita taruh di baskom kecil mereka..
perasaan damai,, terasa lebih nikmat, memberi walau kadang juga kekurangan,, tak bisa kulewatkan tatapan, meminta,, mbaaa... ya, ya,, aku tau negeri ini pun pernah berjanji untuk fakir miskin dan anak terlantar akan dipelihara oleh mereka,, yang aku tangkap memang benar,, memelihara dan merwat mereka tetap dijalan dan tetap miskin... sama saja artinya.. maaf.. bukan mengkritik negeri yang kita cintai ini..tapi ketika kamu membaca ini,, saya pun berharap kamu mau menyisihkan seribu rupiah, untuk satu mereka,, aku bayangkan jika ada sepuluh yang membaca, ada sepuluh yang melakukan ini setiap hari,, yang lebih berarti bukan uang seribu rupiahnya, tapi adalh kepekaan untuk penderitaan orang lain, membuat kamu, aku, kita belajar menghargai persaan orang lain, berempati, membangun fikiran positif setiap hari, untuk bisa memberi lebih banyak,, berkata kata lebih manis dan mencintai kehidupan,,
bisa menerima keadaan ini, apa adanya.. dan ingat,, apa yang kita tabur , itu yang kita tuai..
"sumber ketidakbahagiaan seseorang adalah ketidakpekaannya untuk menerima dirinya apa adanya,, dan menerima orang lain sebagai pribadi yang berbeda"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar