suatu hari di bulan sepi nan syahdu..
teringat pada masa masa dimana ada pertemanan yang erat namun begitu badai datang,, lenyaplah jua pertemanan itu tak berbekas..
suatu saat,, dimana nenek pernah menasihatkan padaku panjang lebar.. sebagai wanita yang harus menjaga hatinya sesuci embun di pagi hari yang tak tersentuh oleh waktu..
tapi,, bukanlah semudah memutar jam pasir bisa seenaknya memutar waktu..seketika bayangan itu pun datang menyelinap di sela sela keheningan malam yang panjang.. bukankah dewi malam pun bergulat tak henti menyingkap tabir malam yang gelap..
dan begitu juga dengan mimpi mimpi yang tersusun rapih di serambi kepala yang jua tak terselami oleh waktu..
tak hanya satu dua datang membayangi.. tapi kemasygulan diri yang terbelenggu oleh keadaan yang merunut lugu dan polos..
bisikan sang bayu.. merayu lembut di telinga,," mari.. mendekatlah padaku.. merenda serambi yang begitu sedap di pandang mata.. tapi jantungku berdegup lembut.. mataku tak jua bisa berkedip melintas sinaran..Ahh,, hunian ini terasa sesak.. kaki dan lututku pun enggan memeluk langit yang terasa bergelora.. bisakah ku hentikan seribu bayangan yang datang menderu..
bukankah aral selalu datang dan kusangsikan untuk yang kesekian kali dapat terlampaui..
derai derai air beriak tanda waktu tak kan mau berhenti menanti....
tinggallah sejenak untuk meratapi.. sebelum semuanya tersia dan terserak,, di tepi penglihatan yang keji...
teringat pada masa masa dimana ada pertemanan yang erat namun begitu badai datang,, lenyaplah jua pertemanan itu tak berbekas..
suatu saat,, dimana nenek pernah menasihatkan padaku panjang lebar.. sebagai wanita yang harus menjaga hatinya sesuci embun di pagi hari yang tak tersentuh oleh waktu..
tapi,, bukanlah semudah memutar jam pasir bisa seenaknya memutar waktu..seketika bayangan itu pun datang menyelinap di sela sela keheningan malam yang panjang.. bukankah dewi malam pun bergulat tak henti menyingkap tabir malam yang gelap..
dan begitu juga dengan mimpi mimpi yang tersusun rapih di serambi kepala yang jua tak terselami oleh waktu..
tak hanya satu dua datang membayangi.. tapi kemasygulan diri yang terbelenggu oleh keadaan yang merunut lugu dan polos..
bisikan sang bayu.. merayu lembut di telinga,," mari.. mendekatlah padaku.. merenda serambi yang begitu sedap di pandang mata.. tapi jantungku berdegup lembut.. mataku tak jua bisa berkedip melintas sinaran..Ahh,, hunian ini terasa sesak.. kaki dan lututku pun enggan memeluk langit yang terasa bergelora.. bisakah ku hentikan seribu bayangan yang datang menderu..
bukankah aral selalu datang dan kusangsikan untuk yang kesekian kali dapat terlampaui..
derai derai air beriak tanda waktu tak kan mau berhenti menanti....
tinggallah sejenak untuk meratapi.. sebelum semuanya tersia dan terserak,, di tepi penglihatan yang keji...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar