tertawa dan menangis...
jika sedang tertawa, wajahnya penuh kabar bahagia, tak berhenti seakan langit mendukung parasnya untuk terus tertawa...
kemudian, ia menangis.. tiba tiba wajahnya murung.. tak urung raut kumuhnya bersimbah air mata..
oo, meraung raung, seperti tertimpa palu godam.. menjerit memanggil sampai parau suaranya..
apa yang terjadi pada diri nya?
pada wanita yang dianggap gila/...
bukankah ceritera bergulir, dari kampung tetangga..
ia adalah wanita yang elok parasnya..
terlalu pilu untuk dikenang oleh handai taulannya..
bunga yang mekar,.. mendamba cinta laksana pujangga dari timur...
begitulah cinta merasuki pikirannya,,.
tak dinyana,, seorang tampan nan rupawan.. memikat hatinya..
membawanya terbang ke langit ke tujuh..
dan dihempaskannya.. tak berdaya...
bagaimana tak gila jadinya wanita cantik nan rupawan..
dipuji dan digilai.. akhirnya tertinggal, lagi gila...
laksana bunga yang layu.. runtuh perlahan kelopaknya...
menangis tertawa meratapi nasibnya..
hanya alang alang yang bisa tertunduk ..
meratapi nasib wanita gila..
duhai engkau wanita nan rupawan..
masihkah kau tertipu akan elok parasnya?
akan manis janjinya?
jika kau merindu.. pantaskanlah rindumu sewajarnya..
jika kau bercinta..
berikanlah cintamu sewajarnya..
jika hanya kegilaan yang kau dapati..
maka duduklah bersimpuh dihadapan karya Ilahi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar